Halaman

Kamis, 07 Mei 2020

agresi covid-19, momentum wibawa negara


agresi covid-19, momentum wibawa negara

Pakai pemahaman umum dan kamus bahasa awam, bahwasanya apa itu yang dimaksud dengan ‘momentum’. Tak lain tak bukan, cuma kesempatan baik. Cuma ada itu dan tak akan datang lagi. Mau menunggu kesempatan berikutnya, mana sempat. Persaingan tak kenal mana sekutu mana seteru.

Pertanyaan lanjutan apakah memang sedemikiannya negara diwibawa-wibawakan. Pakai rumusan kehidupan lokal atau ramuan global. Seperti anak baru gede, kalau keluar rumah tak macak, tak percaya diri. Kemana-mana jalan kaki, mau dikemanakan wajah tanpa dosa. Mendadak sontak semua mata mengarah kepadanya. Seperti ada salah tingkah.

Mengandalkan posisi di atas, bukan tangan di atas. Efektivitas, kemanfaatan daripada pesta demokrasi raih dan bagi-bagi kursi negara. Kesempatan menyempatkan diri bak sinterklas. Langsung bagi-bagi sembako di jalanan. Pokoknya mlebu tayangan langsung awak media massa berbayar.

Agar tampak sibuk sampai akhir tahun anggaran. Anggaran yang masih belum ada anggaran dipangkas dari atas. Agar mengucur, mengalir ke bawah dalam bentuk aneka bantuan langsung kerakyatan. Kebijakan merumahkan manusia produktif dengan memberikan kompensasi jaminan hidup.

Petani tanam padi di sawah. Muncul rumput liar, memancing hewan penghama darat, air, udara berebut santapan gratis di satu lokasi. Ada pihak yang cerdas memanfaatkan kesempatan yang jarang terjadi. Memasok tenaga segar dari pasaran global. Tepatnya dari negara produsen virus corona tanpa sengaja, tapi sesuai skenario. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar