mewujudkan Indonesia merdeka penuh
Susah dilaksanakan kecuali. Antar tetangga saja ada ikatan moral, aturan
main, tepo seliro, tradisi norma, adat gaul, rukun sosial maupun adab
bertetangga. Selaku makhluk sosial religius ada hak orang lain di rezeki kita. Serba
saling dalam tataran, tatanan bermasyarakat.
Antar negara selain penentuan batas wilayah, diperkuat jaga jarak, tenggang
rasa serta. Tak elok karena merasa
unggul jumlah penduduk. Lebih lama merdeka atau berpengalaman menjajah bangsa
dan negara lain. Kemampuan ekonomi suatu negara, wajar jika seolah mampu
mendikte dan memainkan harga.
Adanya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memunculkan namanya saja paka lema ‘serikat’.
Soal tidak ada wadah Paguyuban Negara-Negara, masalah bahasa. Di negara yang
akrab atau asal kata ‘guyub’ saja, hanya tinggal sejarah petilasan. Lema ‘guyub’
berubah nasib, semula selaku dasar menjadi syarat. Ketika hidup diformat formal
oleh lembaga politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar