kendorkan urat saraf vs kencangkan akal sehat
Menghadapi agresi covid-19 status pandemi, pageblug masih
saja ada anak bangsa pribumi yang sok kebal, imun, kalis. Pengalaman tak ada pilihan
atau tak pakai akal cerdas di pemilu serentak 17 April 2019. Masuk bursa
kawanan penggemar olok-olok politik. Cerdas diri berhasta karya liwat ujung
jari tangan di platform Facebook, Instagram, Twitter dan Youtube.
Justru daripada itu, kawanan peolok-olok politik
mengembangkan diri dan kawannya. Sadar diri tidak mempunyai pengetahuan tentang
tindakannya. Pijakan nilai moral religius kian terabaikan. Hanyut dalam arus
peradaban bangsa manusia bebal. Memanfaatkan momentum sigap 24 jam menjadi
loyalis versi pendhèrèk vs nganthèk.
Laporan suhu politik lokal menunjukkan zona merah yang
menerus, berkelanjutan. Pokok kasus dikarenakan sifat humanistik (kemanusiaan)
peolok-olok politik sudah pindah martabat. Sesuatu bisa saja sah menurut bahasa
politik maupun hukum politi, kendati berdasarkan tradisi moral kerakyatan jauh dari rasa keadilan.
Pasal bermsyarakat, manusia mempunyai potrnsi bawaan, berupa fisik maupun psikis. Dengan demkian pertanggungjawaban hukum selaku
manusia seutuhnya bergantung kepada daya
biologis dan aplikasi fungsional psikisnya.
Keududukan umum manusia sebagai subjek hukum karena atau
tergantung potensi fikir, karya, karsa, cipta
dan rasa. Seperangkat daya akal menjadikan diri ini selaku manusia beradab,
berbudaya. Bisikan hati nurani menyadarkan diri akan nilai dan norma, sehingga kandungan moral
menjadi kendali diri.
Pertanggungjawaban moral dipengaruhi oleh kemampuan
manusia dalam memahami dan menyadari nilai dan norma diaksud. Manusia dianggap cukup
umur, cakap diri untuk melakukan tindakan hukum apabila daya akal, potensi
nalar, kinerja logika plus hati nurani
atau kalbu tetap stabil. Terjaga pada kondisi ideal sesuai fitrah makhluk Tuhan yang
bertauhid. sempurna.
Namun status statis kemanusiaan malah digantungkan pada
kepedulian dan daya cengkeram ujung jari tangannya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar