Halaman

Sabtu, 16 Mei 2020

kendorkan urat saraf vs kencangkan akal sehat

kendorkan urat saraf vs kencangkan akal sehat

Menghadapi agresi covid-19 status pandemi, pageblug masih saja ada anak bangsa pribumi yang sok kebal, imun, kalis. Pengalaman tak ada pilihan atau tak pakai akal cerdas di pemilu serentak 17 April 2019. Masuk bursa kawanan penggemar olok-olok politik. Cerdas diri berhasta karya liwat ujung jari tangan di platform Facebook, Instagram, Twitter dan Youtube.

Justru daripada itu, kawanan peolok-olok politik mengembangkan diri dan kawannya. Sadar diri tidak mempunyai pengetahuan tentang tindakannya. Pijakan nilai moral religius kian terabaikan. Hanyut dalam arus peradaban bangsa manusia bebal. Memanfaatkan momentum sigap 24 jam menjadi loyalis versi pendhèrèk vs nganthèk.

Laporan suhu politik lokal menunjukkan zona merah yang menerus, berkelanjutan. Pokok kasus dikarenakan sifat humanistik (kemanusiaan) peolok-olok politik sudah pindah martabat. Sesuatu bisa saja sah menurut bahasa politik maupun hukum politi, kendati berdasarkan tradisi moral kerakyatan  jauh dari rasa keadilan.

Pasal bermsyarakat, manusia mempunyai potrnsi bawaan,  berupa fisik maupun psikis.  Dengan demkian pertanggungjawaban hukum selaku manusia seutuhnya  bergantung kepada daya biologis dan aplikasi fungsional psikisnya.

Keududukan umum manusia sebagai subjek hukum karena atau tergantung potensi fikir, karya,  karsa,   cipta dan rasa. Seperangkat daya akal menjadikan diri ini selaku manusia beradab, berbudaya. Bisikan hati nurani menyadarkan diri  akan nilai dan norma, sehingga kandungan moral menjadi kendali diri.

Pertanggungjawaban moral dipengaruhi oleh kemampuan manusia dalam memahami dan menyadari nilai dan norma diaksud. Manusia dianggap cukup umur, cakap diri untuk melakukan tindakan hukum apabila daya akal, potensi nalar,  kinerja logika plus hati nurani atau kalbu tetap stabil. Terjaga pada  kondisi ideal sesuai fitrah makhluk Tuhan yang bertauhid. sempurna.

Namun status statis kemanusiaan malah digantungkan pada kepedulian dan daya cengkeram ujung jari tangannya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar