Halaman

Minggu, 31 Mei 2020

dari Pancasila kembali ke Pancasila


dari Pancasila kembali ke Pancasila

Justru kawanan penyelenggara negara yang gemar menjungkirbalikkan formulasi, rumusan utama sila-sila Dasar Negara. Seolah menjad bola panas atau bola liar. Aneka pendekatan, serba aspek uji kaji nyali ketahanan serta daya lentur, daya dukung, daya tampung.

Hukum politik, kamus politik, kebijakan pemerintah menjadi agenda terselubung penguasa dan atau pengusaha. Main coba-coba banding, sanding, tanding dengan kedigdayaan, keperkasaan Sumber Hukum Tertinggi. Tentunya sudah siap dengan pihak yang siap sedia jadi kambing hitam, dikorbankan demi negara. Tunas bangsa menjadi tumbal politik jika tampak beda.

Selaku Pandangan Hidup (way of life) bangsa dan negara, masih sedang akan selalu sering acap sampai ‘susah hidup’. Komponen anak bangsa berketurunan paham global merasa selaku penyambung hidup plus menghidupi negara. Milik negara terutama uang negara menjadi sumber kehidupan.

Latar belakang, halaman depan pendorong semangat merdeka. Diimbangi terbentuknya partai politik, organisasi kemasyarakatan. Ikatan moral, tradisi luhur antar suku bangsa nusantara lebih diformalkan dengan bentukan Ideologi Bangsa. Basis pemikiran politik dengan subyek hidup proletar plus wong cilik. Ibarat memasukkan atau sengaja main mata. Ambisi politik menjadi biang krisis ideologi berkelanjutan.

Masyarakat bangsa secara horizontal menjadi bentuk dasar sistem kependudukan. Sistem hierarkis piramidal berdasarkan skala ekonomi melahirkan kasta sosial. Daya jangkau gerakan aksi demi kuasa politik, memacu plus memicu nilai tukar negara. Di tangan ahlinya, Alat Pemersatu selain sakti, bisa menjadi alat pemukul. Efektif menggandakan berhala reformasi 3K (kaya, kuat, kuasa). [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar