Halaman

Senin, 25 Mei 2020

daulat rakyat vs kuasa politik


daulat rakyat vs kuasa politik

Pijak mana saja, siapa saja yang mampu memanfaatkan kemanfaatan  media massa arus utama maupun arus lemah, tak perlu punya ilmu apalagi pakai paket religi, dengan modal produk unggul TIK. Di mana pun, kapan saja akhirnya akan mampu menggusur tugas dan fungsi utama iblis, setan, jin.

Sejarah peradaban manusia juga ditentukan oleh derajat kemanusiaan lembaga penebar dan penabur kabar berita sesuai pesanan, lembaga pengganda fakta multiefek bertarif lokal atau suka-suka tapi berdaya jangkau ke tunas bangsa yang buta huruf sekalipun. Benang merah pemegang kuasa outlet media dan platform konten, menjadi jaringan penentu nasib dunia.

Akhirnya, sistem ekonomi politik nusantara didominasi pihak yang mampu menerima order dari dua pihak yang berseteru. Tak perlu repot cari celah, peluang kelemahan pihak yang akan disasar. Malah mereka datang sendiri membawa.

Akhirnya, masukan rahasia dari kedua belah pihak beda pilihan, beda jago tinggal ramu, rakit dan terapkan sesuai tarif. Tarif langganan atau lunas dimuka, akan menentukan konten, nilai dan efektivitas daya rusak. Fungsi kuasa lebih dominan dan memang satu-satunya. Formulaisasi daulat akan umpan balik mangsa. Kombinasi antara alergi dengan tabu.

Ibarat negara pencipta, pencetak, pencetus paham dan atau tenaga teroris sekaligus melatih alat negara berkembang punya sistem anti-teror. Beda modus dengan negara produsen narkoba pemasok  ke pengguna yang gemar unjuk dan pamer watak politik. Lain pasal, beda perkara dengan pihak produsen senjata pemusnah masal non-konvensional. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar