parpol nihilsme berebut panggung politik salahisme
Bukan cerita tentang efek domino, efek karambol efektivitas,
kemanfaatan multipartai di negara gemar berkembang. Sistem politik nusantara memposisikan
manusia berangkat dari pandangan politis yang tidak menghargai manusia sebagai
manusia penuh (full human).
Rangkaian kerangka dasar pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat,
martabat, dan harga diri anak bangsa di negeri sendiri.
Pertumbuhan ekonomi global yang merayap lambat tapi belum
masuk jalur turunan, telah memberikan dampak yang nyata, terukur terhadap perputaran
dan arus ekonomi nusantara. Modus politik menjaga momentum geliat ekonomi, Pemerintah
menetapkan kebijakan untuk mempertahankan daya beli, daya belanja masyarakat. Bersamaan
mendorong peningkatan konsumsi pemerintah, serta meningkatkan kinerja dan
jangkauan investasi.
Tak pakai heran bahwasanya panggung politik nusantara
sudah masuk klas dunia. Ternyata panggung nusantara tidak dikuasai, didominasi
oleh aktor-aktor partai politik. Penata lakon pun sudah punya skenario global
yang wajib tayang. Wajar, kalau mau laku di panggung politik, siap melakoni lakon
apa saja. Terutama tak wajib membawakan dirinya sendiri secara nyata, utuh dan
berjati diri. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar