hiérarki semu status
gengsi masyarakat pribumi nusantara
Pariwara pengalih isu dan kasus nasional, memberondong kuping pemirsa
dengan dalih tumbuh ke atas, bukan tumbuh dari bawah, dari tanah. Apalagi sebagai
proses alami. Bibit unggul setelah sekian kali mengalamai masa tanam, perlu
pengkayaan atau seleksi bibit baru. Konversi 1 lt beras sama dengan seberat 8
ons.
Justru karena mempertahankan kadar politik pada usaha keluarga, terjadilah pola, arus dan lagu lama. Fakta lain
menujukkan dégénerasi sudah unjuk gigi. Tak sampai tujuh turunan sukses mengalami
pelambatan, pengurangan atau pembelokkan. Ketahanan mental secara sadar masuk
kategori retardasi mental.
Terdapat defisit atau gangguan fungsi adaptif pada komunikasi, kendali dan kontrol
diri sendiri, hidup eksis di keluarga, kemampuan sosial/interpersonal di
kehidupan bermasyarakat, pembuktian kemampuan akademik.
Masyarakat majemuk nusantara menjadi potensi dasar, pondasi utama berbangsa.
Batasan masyarakat majemuk horizontal di tanah-air membentuk formulasi bangsa.,
terjadi dari aneka suku bangsa. Penamaan SARA berasal dari isu
separatis-minoritas. Memberi mainan ajaib, modern ke kawanan penyelenggara
negara, termasuk alat negara.
Status ekonomi yang menambah jenjang kemanusiaan, skala sesuai daya belanja,
bukan pada penghasilan. Tidak masuk kategori gaji bulanan. Sudah tidak lagi bekerja
pada orang atau sistem. Ada sebutan yang belum baku sudah tergantikan generasi,
versi lanjutan.
Ungkapan ‘demenyar’ yaitu deman atau suka jika anyar, baru. Bukan barang
baru, karena di tempat sebelumnya sudah apkir. Sisi lain dari gaya hidup ‘bisa
makai, tak bisa memelihara, tak mampu merawat’.
Protokol akses berbagi-pakai (sharing) data Kebijakan Satu Peta. Dicari,
paket hemat Pancasila sekali pakai. Bukan asumsi sejarah atau fakta kejadian
perkara yang masih, sedang, akan terjadi. Perguliran pasal pelanggaran sumpah
dan atau janji jabatan penyelenggara negara. Terkhususnya, akibar rangkaian
pesta demokrasi daripada Soeharto yang berlanjut ke rezim politik reformasi.
Tak ada kapoknya. Bahkan kian ganas, tak perduli mulai dari tingkatan kursi.
Asal diduduki oleh manusia politik yang kontrak politik lima tahun.
Bangsa yang terkontaminasi dalil SARA akhirnya rawan, rentan, riskan pola
alami degradasi yang berkorelasi langsung dengan biaya politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar