Halaman

Kamis, 07 Mei 2020

perjuangan nafas asmasker


perjuangan nafas asmasker

Asma penyakit yang bukan penyakit. Pengalaman diri, muncul jika daya tahan badan terlampaui. Debu, udara kering plus angin membawa sifat terhirup bebas. Tanpa saringan buatan.Kinerja bulu hidung terbatas. Apalagi olah nafas sedemikiannya, di atas rata-rata normal.

Bersih-bersih lingkungan mensyaratkan pakai masker kain. Terutama saat berkebun, sapu jalan, bersihkan sampah got. Menapis faktor bau. Gerakan anggota badan seolah tak butuh kalori ekstra. Aksi ringan tangan menerus, total kopral mampu menguras keringat. Daya kerja kalau belum ada panggilan-Nya, azan lima waktu, terhanyut bersih itu sehat dan menyegarkan.

Bersih lingkungan selang-seling. Terkait tanah, air dan udara. Perpindahan tempat kejar paparan surya. Berjemur sambil tanpa pamer gigi, karena pakai masker. Perimbangan posisi badan, kelamaan jongkok bisa terkena penyakit lupa berdiri.

Kerja di pinggir jalan, modal acuh. Jangan terpengaruh langkah orang liwat. Tak perlu main sapa tapi sigap jawab sapaan. Kalai ada yang ajak berbincang atau tanya tanaman, kesempatan istirahat.

Lain perkara beda pasal. Pandemi global telah disesuaikan menjadi pageblug lokal. Protokol sehat sejak dini, anjuran bijak rajin pakai masker kain setiap di tempat umum. Agar virus corona versi wujud hantu 2019, tak terhisap oleh hidung. Atau sebaliknya, jangan sampai bau mulut menjadi sumber penebar penabur informasi sesat.

Terasa saat jalan kaki cepat. Tarikan nafas sesuai ayuanan kaki, menyeleksi butiran udara. Depan lubang hidung dibuat ruang masker. Pakai masker agak longgar, tidak ketat. Tarik nafas perlu energi diri tidak seperti biasanya. Bisa-bisa tak sengaja masker ikut kesedot menempel di lubang hidung. Kembang kempis. Asupan oksigen mengalami. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar