perjuangan nafas
asmasker
Asma penyakit yang bukan penyakit. Pengalaman diri,
muncul jika daya tahan badan terlampaui. Debu, udara kering plus angin membawa
sifat terhirup bebas. Tanpa saringan buatan.Kinerja bulu hidung terbatas. Apalagi
olah nafas sedemikiannya, di atas rata-rata normal.
Bersih-bersih lingkungan mensyaratkan pakai masker kain. Terutama
saat berkebun, sapu jalan, bersihkan sampah got. Menapis faktor bau. Gerakan anggota
badan seolah tak butuh kalori ekstra. Aksi ringan tangan menerus, total kopral
mampu menguras keringat. Daya kerja kalau belum ada panggilan-Nya, azan lima
waktu, terhanyut bersih itu sehat dan menyegarkan.
Bersih lingkungan selang-seling. Terkait tanah, air dan
udara. Perpindahan tempat kejar paparan surya. Berjemur sambil tanpa pamer
gigi, karena pakai masker. Perimbangan posisi badan, kelamaan jongkok bisa
terkena penyakit lupa berdiri.
Kerja di pinggir jalan, modal acuh. Jangan terpengaruh
langkah orang liwat. Tak perlu main sapa tapi sigap jawab sapaan. Kalai ada
yang ajak berbincang atau tanya tanaman, kesempatan istirahat.
Lain perkara beda pasal. Pandemi global telah disesuaikan
menjadi pageblug lokal. Protokol sehat sejak dini, anjuran bijak rajin pakai
masker kain setiap di tempat umum. Agar virus corona versi wujud hantu 2019,
tak terhisap oleh hidung. Atau sebaliknya, jangan sampai bau mulut menjadi
sumber penebar penabur informasi sesat.
Terasa saat jalan kaki cepat. Tarikan nafas sesuai
ayuanan kaki, menyeleksi butiran udara. Depan lubang hidung dibuat ruang
masker. Pakai masker agak longgar, tidak ketat. Tarik nafas perlu energi diri
tidak seperti biasanya. Bisa-bisa tak sengaja masker ikut kesedot menempel di
lubang hidung. Kembang kempis. Asupan oksigen mengalami. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar