Halaman

Selasa, 26 Mei 2020

kembali ke zaman normal liwat jalur normal


kembali ke zaman normal liwat jalur normal

Mungkin, jika simak kurva normal atau bentukan lain, seolah ada titik jenuh, titik kritis, titik balik, titik leleh serta titik-titik lain. Dibilang ‘titik’ jika diperbesar atau dinyatakan. Tergantung ‘waktu’ yang umumnya bersebut substansi absis. Absis selaku fungsi waktu, satuan waktu dinamis.

Tampilan berupa grafik, statistik menjadi bahan bacaan, data hidup.  Komponen kehidupan manusia berupa apa saja, tergantung kalsifikasi jika sebagai ordinat kurva. Mirip garis tangan, rajah tangan, retak tangan. Soal akurasi, ikuti bisikan daya religiusitas. Salah kamar bisa mendongkrak ambivalensi langsung ke sikap arogan.

Similarisasi antara daya batin, suasana kebatinan rakyat dengan norma konstitusi, martabat pemerintah. Masalahnya, kita bukan bangsa pesolek. Bukan ahli mendramatisir drama kehidupan berbangsa dan negara. Maunya fragmen, petilan lakon laku jujur, kejujuran segera berlalu. Antrian PR skenario global tak bisa ditunda. Membengkakkan biaya politik, tarif progresif. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar