ide awal, umur teknis ormas dan parpol
Salah satu sumber daya kuasa politik nusantara
adalah normatif, meliputi: teritorial, religius, tradisi, moralitas,
legitimasi, dan wewenang. Sumber lain menyuratkan plus menyiratkan, ternyata
pertimbangan utama pada antara kebutuhan dengan kepentingan.
Secara eksternal membaca arah pembelokan zaman
serta prediksi kemunculan kuasa dunia. Sinergitas seteru vs sekutu melahirkan
dunia baru. Minimal pemikiran berdaya jangkau menembus batas waktu dan
mendekatkan jarak tempat. Tak ikut arus pergolakan zaman akan tergerus. Persaingan
antar manusia akan mengkikis sifat kemanusiaan.
Secara internal, pasal yang bisa jadi bahan
banding, sanding, tanding hanya latar belakang atau halaman depan maksud dan
tujuan menyediakan pasar tradisional. Mendekatkan produsen dengan konsumen,
penerima manfaat, pengguna akhir. Memangkas mata rantai, tata niaga serta
mengurangi biaya logistik.
Ikatan atau cinta tanah air, rindu kampung halaman
menjadi awal cita persatuan Indonesia. Kian diformulasikan pakai dalil politik,
kian membutikan bahwa kerakyatan menjadi dasar keutuhan bangsa. Sejarah pembentukan
partai politik nusantara tak lepas dari adanya klasifikasi sosial rakyat. Sejarah
membuktikan bahan renungan, sebutan rakyat jelata berbaur bahkan bersimbiosis mutualistis
dengan ungkapan proletar.
Jadi secara politis, nusantara bisa menjadi bagian,
menjadi sampingan dari kekuatan dunia. Sudah terjadi selaku perpanjangan tangan
dan atau pijakan kaki penguasa global. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar