Halaman

Selasa, 12 Mei 2020

lompatan politik pasca agresi covid-19, beda ilmu vs lain guru


lompatan politik pasca agresi covid-19, beda ilmu vs lain guru

Domestikasi, lokalitas atau lokalisasi maupun karantina wilayah bersubsidi silang agar manusia bertransformasi kembali ke jati diri, kesejatian manusia. Soal utuh atau unggul, laik tanding atau pilih tanding, serahkan kepada asupan santunan jiwa raga. Pola grafik kemanusiaan bersifat gejolak dinamis, fluktuatif tergantung stabilitas eksternal.

Ketahanan mental anak bangsa di akar rumput, rentan tercerabut. Kiranya tambah fakta di bawah tempurung demokrasi tong-tong. Ambiguitas praktik demokrasi, memang tak seindah aslinya. Lebih asyik dengan gudang teori narasinya. Unsur keteladanan, panutan memang minim. Tapi selalu dibutuhkan oleh manusia politik segala sekte. Mujarab memang mujarab, tapi untuk luka luar, goresan kecil yang tidak membahayakan wibawa negara.

Serta merta integrasi, rekonsiliasi nilai peradaban bangsa hasil pasar bebas dunia dengan nilai tradisi lokal, budaya, moral dan adat istiadat di negeri ini menjadi paradoksal, kontradiktif.

Lompatan jauh dan tinggi telah terjadi di sistem karier politik dalam negeri. Adalah fakta politis, siapa saja bisa menjadi apa saja. Grafik etape perjalanan nasib, karier anak manusia penyuka politik tak selamanya mulus, lurus. Pasang surut, timbul tenggelam bahkan maju mundur menjadi bumbu kehidupan. Pada saat kehidupan yang sempit, orang lebih menerima fakta, ulet, tahan, sabar dan menjadi pemacu pemicu. Merapat ke atas setiap saat.

Jadi, gerakan manipulasi watak menjadi tradisi mengakar, menstimulasi gagasan tak pakai lama yang asal berkaki. Gerakan aksi yang menginspirasi modus berkelanjutan tanpa kemajuan.

Indonesia sibuk mencari formulasi kesetaraan segitiga samakaki, tiga serangkai, lingkaran demit:  pemberdayaan ekonomi nasional, penyehatan keuangan negara dan penciptaan kemakmuran rakyat. Plus mereka ulang keseimbangan pembangunan di masa kini dan masa datang.  Skala prioritas menjaga stabilitas kepentingan penguasa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar