Halaman

Kamis, 07 Mei 2020

kerukunan sosial akar rumput vs konflik politik kawanan loyalis


kerukunan sosial akar rumput vs konflik politik kawanan loyalis

Fragmen kehidupan melibatkan semua komponen. Pelaku bermasyarakat disatu pihak yang bermajemuk berkelanjutan, heterogen tanpa batas waktu tapi mampu menjalankan asas rukun agawe sentosa, tepo sliro,  sopo siro, sopo ingsun. Pihak lainnya, bersebut kawanan berbangsa, beratribut kolega bernegara.

Menghadapi musuh negara, tunggu kesepakatan politik. Pasal untung rugi menjadi penentu. Khsusnya mengacu laga bebas 2024. Tidak ada juara bertahan, kecuali memang manusia bebal. Jurus jaga kursi menjadikan bangsa ini tak ada apa-apanya. Kendati masih jauh dari angkara Dasamuka yang punya aji Pancasona. Tubuh kebal semua jenis senjata. Namun tak tahan dengan rasa sakit yang menusuk, menyayat.

Anak wayang lokal tak kalah garang dengan asal muasal lelakon. Tiap lokus kelokalan punya elite lokal yang laik laga bebas. Kelompok penekan muncul dari arus bawah. Status statis tetapi menghanyutkan politik yang tak mengakar di bumi. Tak ada ikatan moral dengan tradisi luhur bangsa.

Gerakan masyarakat papan bawah bisa mapan karena tanpa pamrih urusan dunia. terjadi di setiap pelosok marginal, terpinggirkan menjadi gerakan arus utama. Tak pakai periode dan dukungan politik sukamampir. 

Modal manusia yang mampu menyatu dengan aneka tradisi budaya dan etis bangsa, esok masih ada harapan buat generasi pewaris masa depan. Tradisi demokrasi bukan mengandalkan suara. Amal usaha kreatif produktif anak bangsa, diberi ruang dan otoritas. Agar mampu berkontribusi nyata liwat bidang garap, ruang juang sesuai karakter diri. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar