menang tanpa ngasorake vs menang
tapi berwatak asor
Adagium, paribasan Jawa, peribahasa bahasa Jawa bermakna
dinamis, menerus dan adaptif. Semula merupakan kesimpulan dari aneka kejadian di
kehidupan bermasyarakat yang tipikal, berulang tanpa ada perubahan yang
berarti. Nyaris menjadi kejadian alami, sesuai atau sejalan dengan perjalanan
waktu yang tak pernah ingkar.
Karena pelakunya beda orang, walau masih ada hubungan
darah. Kejadian paralel antar lokal di tanah Jawa atau bawaan wong Jawa. Tidak juga.
Sudah menjadi hak milik bangsa. Apa yang dimaksud dengan kata, lema “menang”. Sesuai penafsiran pemirsa. Bebas ungkap, bebas
main singkap. Hindari sikap apriori.
Sejarah memang mewartakan adanya pengulangan kejadian. Mengikuti
peradaban membuat watak manusia mampu mengalahkan watak bawaannya. Mendadak lupa
akan asal muasalnya. Namun bangga dengan jasa dan daya juang leluhur, bangga
dengan nama baik kakek moyangnya. Seolah tinggal melanjutkan, seolah mewarisi
kuasa politik.
Pemirsa tergiring mengikuti alunan aroma irama politik
liwat narasi ringan. Kontémplasi berbasis penerawangan akan laku manusia yang
tak jauh-jauh dari akar kehidupan. Tanpa melibatkan angan-angan politik liar. Meraik
sukses sebagai tujuan akhir. Butuh pengorbanan diri di satu pihak pada dirinya.
Kian lengkap dengan mengkorbankan pihak lain secara tak sengaja namun layak
diprakirakan.
Terjemahan bebas negara berdasarkan hukum, undang-undang,
konstitusi menjadikan pihak berwenang membuat hukum untuk kepentingan umum,
kemaslahatan bangsa dan negara. Langkah dan prosedur konstitusional masih pada
koridor distribusi kuasa politik dan degradasi moral elite partai.
Watak sejati manusia sifat relatif konstan pada kondisi
jiwa raga stabil. Nilai kemanusiaan manusia nusantara mulai terpatok liar
akibat mengakses informasi dari luar ataupun berinteraksi secara intens dalam sebuah
ruang global. Orangnya masih di tempat, tapi karya uung jari tangannya merambah
bebas menembus sekat ruang dan batas waktu.
Padahal, jika merujuk arti aklamasi, mayoritas, praktik demokrasi multipartai maka dipastikan
dengan modal populasi penduduk peringkat keempat dunia. Maka akan menjadi
bangsa unggul skala global. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar