tak kepalang tanggung nusantara kepalang ajar
Tanda, simbol hitung “+”, dibaca ‘tambah’, ‘plus’ atau sebutan semaksud
yang nyata-nyata diakui pada taraf dan skala dunia. Bisa berupa fitur tmbol,
tust pada produk teknologi informasi dan komunikasi. Komplit lengkapnya “x”, “:”,
“+” dan “-“. Dieja pakai bahasa Jawa suku Jawa: ping, poro, lan, sudo.
Meningkat atau bergeser lambang Red Cross atau Palang Merah
Indonesia berbentuk “+”. Palang hijau menjadi lambang, rambu-rambu Rumah
Sakit.
Adalah ada angka kecelakaan di perlintasan kereta api, bisa mengalami
peningkatan atau sebaliknya tiap tahun.
Korban akibat kecerobohan pengguna jalan menerobos palang pintu. Atau pada
perpotongan antara jalur kereta api dengan jalan atau disebut perlintasan
sebidang.
Pembangunan perpotongan sebidang antara jalur kereta api (kecepatan lebih
dari 60 km /jam dilengkapi dengan pintu perlintasan dan harus dijaga oleh
penjaga pintu perlintasan yang telah bersertifikat} dengan jalan raya sekurang-kurangnya
harus memenuhi persyaratan teknis peralatan persinyalan perkeretaapian dan memenuhi
persyaratan yang meliputi a.l menggunakan
palang pintu yang menutup penuh lebar jalan.
Makanya ada sebutan bantaran atau jalur kereta api. Terdapat ribuan
perlintasan sebidang di pulau Jawa yang tidak dilengkapi fasilitas keselamatan,
khususnya palang pintu. Ironisnya, banyak diantaranya dikategorikan sebagai
perlintasan resmi tetapi tidak ada pintu perlintasan dan penjaga. Perlintasan
ini digolongkan “resmi tidak dijaga.”
Masalah palang bisa masuk ke ranah sensitif kedaerahan. Kendati malah
menjadi humor bin getir. Contoh ringan bagaimana mengukur tinggi tiang bendera.
Secara teknis, dipanjat bawa tali atau alat ukur. Soalnya, kalau bisa
direbahkan, namanya menjadi satuan panjang.
Di salah satu pulau, jika di jalan ada batang kayu melintang, acap disebut
palang. Berlaku hukum adat. Garis polisi tak laku. Zaman kuda gigit besim jika
suami pulang malam akan dihadang atau mendapat ‘palang pintu’ dari isteri. Runyamnya
kalau tak dibukakan ‘pintu’, verboden.
Malang-melintang seumur-umur anak bangsa pribumi nusantara turunan
sebidang. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar