Halaman

Minggu, 19 Juli 2020

pancasilais hangat-hangat pantat, diluruskan makin bengkok


pancasilais hangat-hangat pantat, diluruskan makin bengkok

Kontrak politik bagi penikmat kursi konstitusi akibat menang tarung bebas hajatan pilpres, pemilu legislatif maupun pilkada serentak. Aksi demo dan kritik kritis membuat demokrasi sarat intimidasi. Pihak tertuju alergi, antipati dengan janji kampanye. Rakyat kian paham kepentingan penguasa selama berkuasa.

Begitu bubaran acara seremonial protokoler kenegaraan, langsung dasar negara terabaikan, tergadaikan sampai ampas-ampasnya. Hasil perasan terakhir pun tak tersisa. Menjadi umpan atau tumbal tumbal balik biaya politik. Walhasil, memancing kursi dengan kursi. Intinya, jangan sampai lima tahun berlalu percuma tak berguna, sia-sia.

Soal bom waktu, megaPR negara menjadi tanggung jawab penerus. Generasi penerus sigap ‘cuci piring’ dan benahi negara mulai dari nol. Pemangkasan dasar negara mulai dari pimpinan dan berlanjut secara senyap. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar