pancasilais hangat-hangat pantat, diluruskan makin
bengkok
Kontrak politik bagi penikmat kursi konstitusi akibat menang tarung bebas hajatan
pilpres, pemilu legislatif maupun pilkada serentak. Aksi demo dan kritik kritis
membuat demokrasi sarat intimidasi. Pihak tertuju alergi, antipati dengan janji
kampanye. Rakyat kian paham kepentingan penguasa selama berkuasa.
Begitu bubaran acara seremonial protokoler kenegaraan, langsung dasar
negara terabaikan, tergadaikan sampai ampas-ampasnya. Hasil perasan terakhir
pun tak tersisa. Menjadi umpan atau tumbal tumbal balik biaya politik. Walhasil,
memancing kursi dengan kursi. Intinya, jangan sampai lima tahun berlalu percuma
tak berguna, sia-sia.
Soal bom waktu, megaPR negara menjadi tanggung jawab penerus. Generasi penerus
sigap ‘cuci piring’ dan benahi negara mulai dari nol. Pemangkasan dasar negara
mulai dari pimpinan dan berlanjut secara senyap. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar