Halaman

Selasa, 14 Juli 2020

pertanyaan umum jawaban pribadi


pertanyaan umum jawaban pribadi

Teknik wawancara ada ilmunya. Saking berilmunya, tanpa sadar kita orang menjadi obyek. Istilah kerennya menjadi informan, responden. Tingkatan menggembirakan karena ada honornya disebut ‘narasumber’. Tak sadar saat ikut pergunjingan bebas tanpa forum, bisa-bisa komen kita bisa menjadi bukti ringan, fakta ujaran sesuai kepentingan.

Sisi lain adalah foto diri kita dengan status ‘berada di tempat yang tak semestinya, pada waktu tak selayaknya’. Pas liwat daerah sasaran operasi aparat keamanan. Apalagi pada jam lelap malam. Apesnya, bisa terkena peluru nyasar. Atau pas bersama kelompok orang bermasalah. 

Runyam jika sedang di tempat yang sama pada saat ada kejadian perkara kriminal. Didaulat secara yuridis menjadi saksi mata atau kebutuhan pencarian fakta. Paling runyam, didakwa secara sengaja melakukan pembiaran atas tindakan zalim. Malah masuk pasal bagian atau minimal ‘setuju’ atas kejadian pidana dimaksud.

Paling runyam. Ada pihak lain mampu membaca bahasa tubuh kita. Tanpa diminta langsung membeberkan kondisi aktual, faktual, terkini serta rangakaian sebab akibat.  Melebihi daya analisis, daya diagnosis ahlinya.

Terkadang petunjuk Allah SWT sifatnya langsung dan sederhana. Radar bahasa manusia tak mampu menterjemahkannya. Dianggap kejadian alami, lumrah, tanpa kesan dan pesan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar