Halaman

Jumat, 10 Juli 2020

manusia menjadi khalifah atas diri sendiri


manusia menjadi khalifah atas diri sendiri

Fakta historis ketika manusia masih dalam bentuk atau berada di alam ruh, sudah punya sifat fitrah ketauhidan. Allah SWT menciptakan Adam selaku manusia pertama yang akan menjadi khalifah di muka bumi.

Fakta formal, resmi, transnasional tentang bermanusia nusantara. Fungsi akal menjadikan manusia kian berakal. Makna khalifah diterjemahkan sesuai bahasa manusia. Sebut saja mulai dari yang umum, perpanjangan tangan penguasa tunggal. Duta besar berkuasa penuh. Predikat wakil bangsa, kuasa usaha, pemegang otonomi dan otoritas, sesuai SK raja rimba atau memang sesuai niat dan tujuan bersama. Yaitu berdiri sama duduk.

Fakta tak tertulis menyuratkan plus menyiratkan. Sinyalemen malaikat bahwasa manusia akan membuat kerusakan di muka bumi dan saling menumpahkan darah. Eksploitasi alam maupun manusia mengekspolitasi manusia, menjadi agenda pembangunan dunia, global, mondial. Manusia akhirnya diperbudak oleh produk, buatan, karya ciptaannya sendiri.

Manusia semakin berakal akan berbanding lurus dengan eksplorasi modus mengakali apa saja. Namun berbanding terbalik dengan kendali diri. Seolah kehilangan hak otonomi, hak asasi atas diri sendiri secara mandiri, pribadi apalagi berkepribadian. Ketergantungan pada orang lain untuk urusan dunia, agar sukses dunia.

Jadi, manusia terjebak pada beban ganda, selaku khalifah di muka bumi dan sesuai tugas pokok dan fungsi menjadi hamba-Nya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar