Halaman

Minggu, 05 Juli 2020

kejahatan peradaban nusantara lintas generasi


kejahatan peradaban nusantara lintas generasi

Adab bermasyarakat berdasarkan teritorial, lokalitas, komunitas lokal maupun sifat istimewa atau khusus, menjadi landasan pondasi adab berbangsa secara horizontal. Struktur pemerintah sesuai bentuk negara menjelaskan adanya strata sosial, status politik maupun nilai-nilai duniawi penduduk. Ikhwal ini masuk sebutan adab bernegara.

Peradaban fungsional atau internal nusantara terasa dipacu dipicu masuk pasar bebas dunia, berkat tata moral, pranata mental, religiusitas kefitrahan partai politik dan organisasi kemasyarakatan pra-kemerdekaan.

Generasi emas nusantara mendapat kemudahan untuk kilas balik, napak tilas apa-siapa pelaku sejarah. Selain dukungan kemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, terutama  teknologi digital. Pilihan ke perpustakaan, museum peradaban PBB atau terjun langsung ke masyarakat. Jaminan open data yang beraliiran andalkan jumlah, sumber dan saksi, kelayakan data.

Walau ada seribu petugas partai siap bela simbol partai politik. Nusantara selaku penonton aktif sibuk menyaksikan transformasi global yang terukur. Bagaimana kemanfaatan teknologi yang digerakkan oleh data dan informasi.  Transformasi terbukti memiliki jasa besar membolak-balikkan fakta sejarah.

Namanya merah tetap merah. Sekali ateis berlanjut melampai tujuh turunan, tujuh tanjakan, tujuh penyimpangan sejarah sampai presiden ketujuh. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar