kejahatan peradaban
nusantara lintas generasi
Adab bermasyarakat
berdasarkan teritorial, lokalitas, komunitas lokal maupun sifat istimewa atau
khusus, menjadi landasan pondasi adab berbangsa secara horizontal. Struktur
pemerintah sesuai bentuk negara menjelaskan adanya strata sosial, status
politik maupun nilai-nilai duniawi penduduk. Ikhwal ini masuk sebutan adab
bernegara.
Peradaban fungsional
atau internal nusantara terasa dipacu dipicu masuk pasar bebas dunia, berkat
tata moral, pranata mental, religiusitas kefitrahan partai politik dan
organisasi kemasyarakatan pra-kemerdekaan.
Generasi emas nusantara
mendapat kemudahan untuk kilas balik, napak tilas apa-siapa pelaku sejarah. Selain
dukungan kemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, terutama teknologi digital. Pilihan ke perpustakaan,
museum peradaban PBB atau terjun langsung ke masyarakat. Jaminan open data
yang beraliiran andalkan jumlah, sumber dan saksi, kelayakan data.
Walau ada seribu petugas
partai siap bela simbol partai politik. Nusantara selaku penonton aktif sibuk menyaksikan transformasi
global yang terukur. Bagaimana kemanfaatan teknologi yang digerakkan oleh data
dan informasi. Transformasi terbukti memiliki
jasa besar membolak-balikkan fakta sejarah.
Namanya merah tetap
merah. Sekali ateis berlanjut melampai tujuh turunan, tujuh tanjakan, tujuh penyimpangan
sejarah sampai presiden ketujuh. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar