Halaman

Rabu, 08 Juli 2020

niat awal, pulang jalan cepat langsung tanak nasi


niat awal, pulang jalan cepat langsung tanak nasi

Bukan rumusan kehidupan harian. Perimbangan diri agar hidup seimbang. Tak pakai asas emansipasi gender, mana pekerjaan perempuan, ibu rumah tangga dan mana kesibukan jati diri lelaki. Kalau tunggu pembagian kerja sesuai adab ber-rumah tangga, berkeluarga. Kapan majunya.

Sistem politik non-ideologis bangsa nusantara menjadikan siapa saja, pihak mana saja seolah layak menjadi apa saja. Ketika mereka berjibaku dengan sesama, pasal apapun menjadi konstitusional. Silsilah keluarga mendominasi modus politik bebas gaya.

Keluarga politik menjadi sumber segala sumber bencana politik skala lokal. Ekologi-politik kian membaptis tata moral menjadi pasal langka. Rasanya narasi meluber jauh dari judul. Sisa detak jantung, fokus agar mendapat nilai tambah bagi pemirsa.

Secara gebyah uyah, keluarga besar dalam rumah layak huni minimalis, tetap rawan, rentan, rsikan terhadap faktor pemiskinan alami. Jauh dari pemilikan keamanan dan daya tahan ekonomi untuk bergeser ke sebutan keluarga layak hidup sederhana. Daya saing masuk bursa pertumbuhan Indonesia di masa depan. Persaingan antar keluarga.

Tahu-tahu bau nasi sangit, kering api kecil. Dua kali proses pemanasan, anti mbludak. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar