kembalikan nusantara ke
pangkuan ibu pertiwi
Gara-gara, lantaran penyelenggara negara gemar gara-gara politik. Alat
negara diseret arus main politik bebas ideologi. ASN jelas masuk birokrasi
sipil dengan loyalitas terformat kuasa politik tak kenal tatanan. Globalisme
dengan paket pandemik agresi covid-19 membuat argo anggaran kian sigap langgar
pakem sehat itu cerdas.
Bidang garap politik menjadi primadona, anak emas, unggulan. Gegaran,
goncang, goyang manusia bebal tulang lunak berkebangsaan. Masa depan
digadaikan, digaransikan, ditumbalkan ke pihak kuat bayar biaya politik.
Manusia politik tampang garang garing nyaring melengking lagak lagukan
kepentingan mancanegara.
Bumi nusantara kian menyusut, mengkerut, keriput bukan karena usia lanjut. Kursi
kuasa politik semangkin mengkerucut menyedot tanah-air. Duduk manis seni melipat tangan, berpangku
tangan tanpa keringat sendiri apalagi mandiri. Modal jasa kakek moyang orang
pelaut gemar melego, memindahtangankan, melipat pulau demi pulau.
Adab bangun daratan baru berkebalikan dengan geo(logi)politik. Tapi sama
sebangun bikin kesejahteraan bangsa lain yang lebih kaya, kuat, kuasa. Generasi
emas nusantara jangan sampai kontrak di bekas negara kakek nenek moyangnya
manusai bebal politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar