trah komedian politik tak berketurunan, tapi
Apapun tampilan kemasan lawakan, mau cara format standup comedy atau
pakai jurus Indonesia lawak klub. Lucu tidak lucu yang penting honor tetap
dibayar. Tak tekor walau tanpa pamor. Kalau perlu borongan kontrak kesepakatan politik
satu periode. Pergantian antar waktu asal tak ganggu skenario, konspirasi dan
pasar bebas politik global.
Politik berketahanan mental anak mami vs putera mahkota, kendati berbasis
nilai kebudian, justru sigap berubah menjadi apa saja. Melahirkan tata moral
politik sesuai nilai jual lokasi, muatan
potensi alami serta adab sumber daya manusia. Kompromi politik antar penguasa
dunia, nusantara mengandalkan bonus demografi.
Loyalitas meluas dengan perwujudan bentukan dinamis: ketundukpatuhan, ketaatsetiaan
plus pejah gesang ndèrèk panguwasa. Pembangunan adab berpolitik bukan sekedar memposisikan politik sebagai
agama bumi.
Ternyata laku amal amalan politik Pancasila terhadap kebutuhan nusantara
hanya sebatas pemanasan. Partai politik kawakan, bangkot, karatan kesulitan
merobohkan kekokohan persatuan kesatuan nusantara. Apalagi berambisi bangun
negara mulai dari nol. Tanpa utang global jaminan masa depan generasi tanpa harapan.
[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar