Halaman

Selasa, 21 Juli 2020

trah komedian politik tak berketurunan, tapi


trah komedian politik tak berketurunan, tapi

Apapun tampilan kemasan lawakan, mau cara format standup comedy atau pakai jurus Indonesia lawak klub. Lucu tidak lucu yang penting honor tetap dibayar. Tak tekor walau tanpa pamor. Kalau perlu borongan kontrak kesepakatan politik satu periode. Pergantian antar waktu asal tak ganggu skenario, konspirasi dan pasar bebas politik global.

Politik berketahanan mental anak mami vs putera mahkota, kendati berbasis nilai kebudian, justru sigap berubah menjadi apa saja. Melahirkan tata moral politik sesuai nilai jual lokasi,  muatan potensi alami serta adab sumber daya manusia. Kompromi politik antar penguasa dunia, nusantara mengandalkan bonus demografi.

Loyalitas meluas dengan perwujudan bentukan dinamis: ketundukpatuhan, ketaatsetiaan plus pejah gesang ndèrèk panguwasa. Pembangunan adab berpolitik bukan sekedar memposisikan politik sebagai agama bumi.

Ternyata laku amal amalan politik Pancasila terhadap kebutuhan nusantara hanya sebatas pemanasan. Partai politik kawakan, bangkot, karatan kesulitan merobohkan kekokohan persatuan kesatuan nusantara. Apalagi berambisi bangun negara mulai dari nol. Tanpa utang global jaminan masa depan generasi tanpa harapan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar