Halaman

Rabu, 22 Juli 2020

doyan sebutan anak cucu penggali, ora doyan pancasilane


doyan sebutan anak cucu penggali, ora doyan pancasilane

Bermula dari filosofi bahasa Jawa “dudu jaréné lan dudu kandané”. Dalih merekonstruksi makna partai politik malah kian membuktikan. Otoritas dan otonomi parpol kian terdegradasi sejalan agresivitas saat berinteraksi dengan lawan politik, beda pilihan maupun melihat fakta rakyat sadar politik. Konstruksi sosial yang menegaskan kemelut, kepanikan moral di kalangan kawanan anggota partai.

Otoritas partai kian mengkerucut melahirkan hak otonomi istimewa, khusus alias prerogatif bagi oknum ketua umum. Terjadi pada partai politik kawakan, bangkot, karatan, kolokan yang notabene adalah usaha atau industri keluarga.

Secara sadar internal partai terjadi adu kuat dengan otoritas partai yang dinamis dan mampu membaca sejarah, membaca cuaca global. Masih di kandang yang sama, masih tetap mengabaikan tata moral. Norma kehidupan bermasyarakat pun lebih didalilkan dengan dalil “pejah gesang ndèrèk panguwasa”. Badai pasti berlanjut diperkuat episode politik selaku agama bumi.  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar