efektivitas
perangkap tikus mekanis, 2x pakai langsung lenyap
Perangkap tikus model
jepretan, susah didapat. Spesifikasi teknis membuat pabrikan merasa sulit ambil
untung dalam waktu jual. Tepatnya, sulit cari bahan baku dan wujudkan produk. Di
pihak lain, tikus kian cerdas politik. Kendati punya rute, jalur khusus dan
daerah operasional, paham jebakan.
Butuh tangan terampil
untuk mengoperasikan jepretan tikus. Salah-salah jati bisa jadi korban. Berapa kali
tikus terjepret, bisa lepas atau membawa lari perangkapnya. Patut diduga,
korban diamankan oleh kawan satu partai. Partai cap tikus putih. Tanpa umpan. Dua
pasang perangkap dijejer berlawanan posisi. Diletakkan pada jalur utama.
Perkembangan zaman. Manusia
tak mau repot dengan protokol atau prosedur operasi standar. Muncul perangkap
tikus mekanis, tak bikin ribet tangan. Promo hingga 100x pemakaian. Jadi, cuma butuh
biaya politik Rp 350/tangkapan.
Ikuti cara praktis. Beli
pagi, siang langsung uji coba. Pemakaian pertama dengan umpan moncong kepala
ikan. Dipasang di jalur utama, di lantai dapur. Cek sore, perangkap tergusur
beberapa meter. Umpan utuh. Entah pihak mana yang meloloskan. Tak ada bekas
jejak.
Jelang malam. Pasang perangkap
tanpa umpan di lokasi yang sama. Asumsi, tikus balik di rute, jalur berangkat. Rutin
bangun di sepertiga malan terakhir. Hasil pengamatan seklias, perangkap tidak berada
di tempat. Kemungkinan terbawa kabur oleh sang tikus atau koalisinya.
Sampai berita ini
ditayangkan jelang azan ashar. Perangkap tak diketemukan, karena memang tak dicari
dengan sengaja. Alternatif terakhir tunggu bau bangkai tikus. Apalagi tikus
yang berlagak lewat, kucing saja takut. Kalah nekat. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar