Halaman

Selasa, 28 Juli 2020

efektivitas perangkap tikus mekanis, 2x pakai langsung lenyap


efektivitas perangkap tikus mekanis, 2x pakai langsung lenyap

Perangkap tikus model jepretan, susah didapat. Spesifikasi teknis membuat pabrikan merasa sulit ambil untung dalam waktu jual. Tepatnya, sulit cari bahan baku dan wujudkan produk. Di pihak lain, tikus kian cerdas politik. Kendati punya rute, jalur khusus dan daerah operasional, paham jebakan.

Butuh tangan terampil untuk mengoperasikan jepretan tikus. Salah-salah jati bisa jadi korban. Berapa kali tikus terjepret, bisa lepas atau membawa lari perangkapnya. Patut diduga, korban diamankan oleh kawan satu partai. Partai cap tikus putih. Tanpa umpan. Dua pasang perangkap dijejer berlawanan posisi. Diletakkan pada jalur utama.

Perkembangan zaman. Manusia tak mau repot dengan protokol atau prosedur operasi standar. Muncul perangkap tikus mekanis, tak bikin ribet tangan. Promo hingga 100x pemakaian. Jadi, cuma butuh biaya politik Rp 350/tangkapan.

Ikuti cara praktis. Beli pagi, siang langsung uji coba. Pemakaian pertama dengan umpan moncong kepala ikan. Dipasang di jalur utama, di lantai dapur. Cek sore, perangkap tergusur beberapa meter. Umpan utuh. Entah pihak mana yang meloloskan. Tak ada bekas jejak.

Jelang malam. Pasang perangkap tanpa umpan di lokasi yang sama. Asumsi, tikus balik di rute, jalur berangkat. Rutin bangun di sepertiga malan terakhir. Hasil pengamatan seklias, perangkap tidak berada di tempat. Kemungkinan terbawa kabur oleh sang tikus atau koalisinya.

Sampai berita ini ditayangkan jelang azan ashar. Perangkap tak diketemukan, karena memang tak dicari dengan sengaja. Alternatif terakhir tunggu bau bangkai tikus. Apalagi tikus yang berlagak lewat, kucing saja takut. Kalah nekat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar