Halaman

Sabtu, 18 Juli 2020

lebih baik ketimbang daripada

lebih baik ketimbang daripada

Salah banyak PSK (pedagang sayur keliling) adalah emak-emak naik motor. Teriak lantang tawarkan dagangan di box bondengan: “Sayur matang . . . !”.  Pelanggan sesuai jenis lauk tak hanya sayur, terima pesanan sesuai partai. Warga iseng cari lauk berkuah, pedas atau pas satu porsi. Tak mau repot masak saat ada saudara inap. Antispasi akan ada acara macam arisan.

Aspek kebahasaan, sayur-mayur terdiri dari daun alami, langsung petik di kebun sendiri. standar sehat WHO membagi sayur mentah lebih berkhasiat kehijauannya. Hindari merebus serba daun sampai mendidih demi alasan apapun. Nilai gizi optimal sekali masak langsung habis. Model peras atau diblender, disaring. Jus daun lalapan atau minuman.

Pertimbangan kemanfaatan gigi untuk mengunyah. Protokol kesehatan lokal pilih alternatif bahan baku sayur atau dedaunan dikukus atau teknik sejenis. Agak miris jika sayur matang maupun sayur mentah menjadi bahan sesaji, syarat ritual adat. Tak ada salahnya walau jawaban tak masuk akal namun dibenarkan.

 Jam kerja sesuai jualan habis atau waktu jelang makan siang. Substitusi sayur matang, bikin pusing. Salah kaprah dianggap lumrah. Diluruskan malah patah. Ujung-ujungnya mutung. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar