atas petunjuk kawan ketua partai seberang lautan
Bagi penggila wayang kulit, penyuka wayang orang maupun penggemar komik
hitam putih hikayat “Rama Tambak”, masih
punya ingatan akan riwayat dimaksud. Kejadiannya sesuai versi dalang atau
penutur berdaur ulang. Bisa terjadi di nusantara sesuai skala kejadian. Juga tidak,
salah besar malahnya. Bangsa pelaut sudah kenal alat transportasi laut, kapal laut plus
spesifikasi teknik.
“Rama Tambak” menginspirasi pembuatan jembatan antar pulau, macam Suramadu.
Pihak lain mengartikan sebagai teknik dalih membuat pulau buatan, memperluas
daratan atau pulau kecil bagi transisi. Tempat penampungan sementara luberan
padat penduduk negara seberang. Lanjutan poros Jakarta – Peking.
Kawasan pasar bebas China – ASEAN menjadi payung hukum nusantara dan
pondasi hukum rimba belantara. Kasus mencuat di permukaan bak puncak gunung es
dekat kutub. Fakta sejarah ini tak membuat penguasa waspada demi generasi
pemilik masa depan. Mengandalkan perang rakyat, mirip perang tanding satu lawan
satu. Kalah banyak jumlah penduduk.
Jadi, daripada ketimbang. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar