Halaman

Jumat, 17 Juli 2020

atas petunjuk kawan ketua partai seberang lautan


atas petunjuk kawan ketua partai seberang lautan

Bagi penggila wayang kulit, penyuka wayang orang maupun penggemar komik hitam putih hikayat  “Rama Tambak”, masih punya ingatan akan riwayat dimaksud. Kejadiannya sesuai versi dalang atau penutur berdaur ulang. Bisa terjadi di nusantara sesuai skala kejadian. Juga tidak, salah besar malahnya. Bangsa pelaut sudah kenal alat  transportasi laut, kapal laut plus spesifikasi teknik.

“Rama Tambak” menginspirasi pembuatan jembatan antar pulau, macam Suramadu. Pihak lain mengartikan sebagai teknik dalih membuat pulau buatan, memperluas daratan atau pulau kecil bagi transisi. Tempat penampungan sementara luberan padat penduduk negara seberang. Lanjutan poros Jakarta – Peking.

Kawasan pasar bebas China – ASEAN menjadi payung hukum nusantara dan pondasi hukum rimba belantara. Kasus mencuat di permukaan bak puncak gunung es dekat kutub. Fakta sejarah ini tak membuat penguasa waspada demi generasi pemilik masa depan. Mengandalkan perang rakyat, mirip perang tanding satu lawan satu. Kalah banyak jumlah penduduk.

Jadi, daripada ketimbang. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar