Halaman

Rabu, 15 Juli 2020

lain ladang beda dalang


lain ladang beda dalang

Peta politik, geopolitik, daerah pemilihan maupun kantong suara nyaris satu warna. Bukan karena kinerja parpol old-crack yang lebih tua ketimbang NKRI. Hanya saja selama pandemic agresi covid-19 (jangan dibaca kowid-songolas). Belum ada bentukan parpol model apapun yang mengaku bertanggung jawab. Minimal mendirikan posko sembako atau panggung hiburan rakyat.

Padahal koalisi parpol pro-penguasa mampu mendirikan mampu menggelar bazar murah, aksi nasional bakti sosial 24 jam. 2024 masih jauh, tidak ngefek. Provinsi maupun kabupaten/kota sibuk rebutan kursi pilkada serentak 2020, adem ayem. Kalkulasi politik lokal jelas-jelas melibas   protokol kesehatan.

Singkat olah kata, kebetulan jika pelaku tipikor. Terlebih dengan pola OTT KPK. Kebetulan petugas partai tingkat daerah menjadi tersangka, tertuduh, terdakwa sampai tervonis. Pewarisan kursi kepala daerah melebihi pola kerajaan, kesultanan. Daerah menjadi negara bayangan, negara kontrakan. Diimbangi jiwa otonomi, otoritas daerah dengan gairah berdikari, mandiri, berdaulat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar