Halaman

Senin, 27 Juli 2020

geliat tani nusantara, lumbung pangan masyarakat vs lambung nasi rakyat


geliat tani nusantara, lumbung pangan masyarakat vs lambung nasi rakyat

Dari aspek gizi politik, partai politik lokal atau kedaerahan didaulat menjadi sumber protein adab manusia politik. Skala pesimis, sosilogi politik etnik dapat disubstitusi atau sistem barter antar daerah. Etnisitas bukan sekedar selaku identitas budaya dan politik seseorang. Juga simbol bahasa, adat istiadat, tradisi dan bahkan karakteristik postur fisik tubuh.  Mewujudkan spektrum yang lebih luas, seperti keahlian khusus yang dimiliki warga lokal.

Otoritas dan demokrasi lokal, efek otonomi daerah, menyebabkan politik etnik tidak akan tergantikan dengan satuan politik lain. Pelaku konsumen politik yang fanatik, menyebabkan kadar adab rawan, rentan, riskan terdegrasi secara internal. Pola distribusi, .sirkulasi perkursian nusantara menentukan nilai jual calon politisi di tingkat konsumen.

Justru di lokalisasi habitat dominan kawanan kader partai politik, langganan rawan, rentan, riskan gizi politik. Lumbung pangan masyarakat berpolitik serba instan, diutamakan. Jangan sampai demokrasi mati suri hanya gara-gara urusan perut terganggu secara teknis. Musim paceklik bikin banyak pihak kecelik.

Perut kosong bersuara garing. Mempertahankan martabat bangsa, menjaga wibawa negara sampai tumpukkan kursi terakhir. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar