Halaman

Kamis, 02 Juli 2020

dilema pribadi mandiri, jati diri vs rasa ke-aku-an


dilema pribadi mandiri, jati diri vs rasa ke-aku-an

Kuasa diri manusia, masih jauh dari kendali diri. Maksud gembira adalah jika ybs bisa dan mampu mengatur waktunya secara mandiri. Menahan kantuk demi panggilan tugas, gengsi, sesuai honor maupun bantahan hukum tak terduga.

Selama mulut masih bisa tertawa merespon kehidupan. Jiwa masih sehat, bisa membedakan dan membaca peluang di depan hidung. Pengalaman hidup menjadi guru bijak untuk sukses hari ini saja. Esok urusan besok. Masuk perkara gaib, bukan hak milik manusia.

Pengetahuan manusia menerapkan dan menetapkan proses kehidupan secara rutin, tipikal, masif dan menerus. Pakta integritas diri acap dikorbankan demi kepentingan masa depan. Prosedur administrasi, verifikasi, evaluasi sortiran awal untuk mewujudkan capaian diserahkan kepada roda kehidupan. Seolah manusia tak punya hak atas dirinya.

Ikut arus kuat agar tampak eksis. Haluan hidup bersifat dinamis, fluktuatif dan sisanya. Siap hadapi arus balik yang bukan salah sendiri. Penyakit hati bukan karena virus macam agresi covid-19, namun mampu membolak-balik jiwa sendiri secara mandiri dan berperadaban. Pegangan hidup mengandalkan kekuatan semu tapi tampak gaya global. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar