Halaman

Rabu, 22 Juli 2020

emosi nasionalisme dan energi religi kebangsaan rakyat terkuras hanya untuk


emosi nasionalisme dan energi religi kebangsaan rakyat terkuras hanya untuk

Pihak yang mampu menyaingi kinerja buronan manusia ekonomi, macam pengemplang pajak, yang melenggang bebas ke negara bebas hanya kriminal politik. Ironis binti miris, modus hilang manusia politik hanya seputar nusantara. Tak jauh-jauh dari endusan pihak berwenang tapi tak merasa berwajib. Tergantung kontrak, order maupun timbal balik prestasi mendongkrak pamor yang mulai meredup sayup-sayup.

Karena nila sekoalisi, apadaya  susu senusantara. Babakan kehidupan bermasyarakat secara sistematis, masif dan atraktif bukannya tak ada keterkaitan dengan peikehidupan berbangsa dan bernegara. Keluarga besar hidup bersama di belanga raksasa bernama nusantara. Efek domino, efek karambol negara multipartai terasa nyata. Ternyata adonan Pancasila hanya beredar di dasar belanga. Tempat asal-muasal sila-sila.

Di lapisan atas, permukaan belanga nusantara, bergerombol kawanan wajah asing yang tak asing di mata rakyat. Ibarat kotak wayang  dengan sistem terbuka non-proporsional. Siapa saja, pihak mana saja laik tampil sesuai tarif progresif, harga promo liar tanpa ambang bawah. Dikarenakan ada negara asing yang investor politik, sanggup menyediakan tenaga kerja sekali pakai. Di negaranya masuk kategori warga binaan. Atau pihak yang berseberangan dengan kebijakan partai tunggal. Mereka direkrut sebagai relawan di nusantara. Sigap buka cabang di nusantara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar