Halaman

Kamis, 18 Juni 2020

revolusi mental nusantara vs revolusi kebudayaan covid-19


revolusi mental nusantara vs revolusi kebudayaan covid-19

Kejadian yang sudah terjadi, bisa menjadi pelajaran bagi pebijak. Sebaliknya, tak ada aruh apa pun. Terlebih, ganti total pelaku, pemain, pegiat, petugas, pekerja panggung politik belantara nusantara. Fokus dan utamakan buka lembaran baru. Masa lalu menjadi milik sejarah.

Lain perkara, kauisu mirip, sama pasal dengan eksistensi manusia bebal nusantara. Definisi, apa yang dimaksud atau profil manusia bebal. Orang langsung tahu siapa saja, liwat jasa TIK. Pilah pilih model klasik, tradisional maupun pra-nusantara. Ada dan tersedia segala merek, label, simbol partai di jalanan bak manusia bebas. Mengkerucut masuk barisan formal konstitusional kenegaraan dan dalam ikatan kontrak politik lima tahunan.

Paket politik untuk menunjang eksistensi kehidupan berbangsa dan bernegara, ditunjang menu utama 4 Pilar MPR-RI. Hebat bin dahsyat, semakin belia seseorang manusia bebal, tanpa keringat sendiri, tak pakai mulai dari nol. Tak perlu pengalaman. Tapi mampu duduk manis di kursi konstitusi, layak dinilai semakin tinggi nilai pribadinya.

Laku syrik manusia bebal, memang bisa kebal hukum negara. Berhala reformasi 3K (kuasa, kaya, kuat) menjadikan syahwat politik  selaku pedoman hidup. Kebijakan partai menjadi pegangan hidup di dunia politik nusantara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar