politik adaptif
nusantara, salam covid-19 vs salam Pancasila
Tak perlu heran jika ada pemirsa masih punya rasa heran. Merasa, judul
jangan seperti itu. Karena fakta rasanya masih ada yang lebih sederhana dan
enak di mata bangsa merdeka. Berbaik sangka atau bersangka baik, cuma masalah
rasa.
4x Perubahan UUD NRI 1945 pasca “Pancasila Sakti” Orde Baru, semangkin
meneguhkan daripada konstitusi Indonesia
yang kian multitafsir. Jadi alasan kuat
bahwa pihak penentu nasib bangsa dan
negara, alias pihak juara umum daripada pesta demokrasi. Merasa berhak berdiri
sama pakai kaki sendiri, duduk manis pantat rata dengan negara lain yang sudah
ratusan tahun merdeka.
Nusantara sigap gagap berubah tanpa pemberitahuan, sesuai tantangan dan
tuntutan adab global. Dasar negara boleh ditafsirkan secara dinamis sesuai arus
kuat, aliran paham dunia. politik perbedaan warna kulit sampai di nusantara
menjadi politik perbedaan pilihan.
Percepatan menjadi bangsa sejajar dengan negara kaya penduduk, menghalalkan
langkah politis penguasa. Optimalkan hasil selama periodenya. Soal nantinya ada
apa, itu soal nanti. Bukan urusan gue. Sekarang
ya sekarang. Laparnya sekarang, jangan mbesuk-mbesuk makannya. Kalau bisa
diembat ludes sekarang, jangan pikirkan atau kasihan generasi mbesuk. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar