kerjakan yang sulit kau
lakukan
Itulah hidup. Begitulah hidup. Saat kita melaju dengan jalan kaki. seolah sepasang
kaki telah diprogram, diformat sedemikian rinci, terukur. Sambil pejam mata,
kaki sudah tahu diri. Aman ikuti saja maunya, keinginan kaki. Kecuali kalau
kita semula ada niatan terselubung, berlapis, berganda. Pakai Rencana A,
rencana B atau alternatif dinamis sesuai tuntutan dan tantangan lokal, di
tempat.
Daya apa yang menyebabkan kita berhenti mendadak tanpa menepi. Karena sudah
berjalan di trotoar atau ditepi sebelah kiri. Faktor internal bisa bertolak
belakang dengan faktor eksternal. Bisa juga adu kuat, membaca dimensi di depan
hidung.
Proses berjalan merupakan atau tingkatkan masuk proses kehidupan harian. Tak
sadar kita merasa tak nyaman dengan kondisi di depan jidat. Radar hati
menangkap sinyal peringatan dini. Suara hati bak sedang debat memutuskan
perkara yang laik tindak. Rutinitas diri selalu teruji agar proses hari ini
lebih bermanfaat.
Bukan pada percepatan yang memang fungsi waktu, sesuai tarikan nafas
hidung. Dukungan panca indra membuat kaki-tangan mampu mengerjakan 2 – 3 item kesibukan
sekaligus. Etape antar lima waktu membuat kerja menjadi kebutuhan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar