Halaman

Jumat, 26 Juni 2020

pejuang rakyat tahan hujat dan anti sanjung jilat


pejuang rakyat tahan hujat dan anti sanjung jilat

Judul justru hasil kesimpulan atas berbagai fakta sejarah antar periode presiden. Diperkuat hasil survei dengan ramuan bumbu studi banding, sanding, tanding ke negara sesama ASEAN. Pasal apakah kejadian perkara plus kasus berbangsa dan bernegara berperihal mirip judul. Kemungkinan termungkin malah lebih parah.

Judul ibarat puncak gunung es nongol di tengah samudera dekat kutub. Tak masuk peta tol laut nusantara. Bijak diri pakai wawasan dimana bumi dipijak, dihuni. Komunitas masyarakat RT / RW juga punya periwayatan tentang tokoh masyarakat, pemimpin nonformal, abdi masyarakat 24 jam serta pernak-pernik bermasyarakat.

Efektivitas praktik demokrasi multipartai menjadikan nonpemerintah lokal skala RT/RW menjadi kantong suara. Format daerah pilihan memuluskan distribusi, sirkulasi biaya politik. Paket jual beli suara sesuai prestasi kandidat, bakal calon. Jangan lupa, kantong suara jangan sampai kosong.

Langsung ke skala negara. Politisi sipil mengandalkan daerah pilihan masih tetap kalah dengan penguasaan teritorial alat negara. Politik massa mengambang kebijakan rezim militer Orde Baru tetap eksis sampai sekarang.

Pangkas bawah birokrasi sipil di kementerian atau barisan pembantu presiden. Di bawah satu kendali melancarkan komunikasi, koordinasi, kontrol. Menambah kursi perwira tinggi, bukti negara kepulauan rawan sistem kawal nusa, jaga bangsa.

Sesibuk-sibuknya negara menghadapai agresi pandemi covid-19, pasti ada pihak yang mengartikan sebagai peluang bermanuver politik. Masa depan bangsa diinvestasikan ke pasar asing agar cepat naik klas. Masa lalu dimanipulasi untuk menghidupkan paham ateis liwat jalur cepat bersalip konstitusional. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar