Halaman

Sabtu, 20 Juni 2020

logis-politis generasi palupi arita


logis-politis generasi palupi arita

Masyarakat suku bangsa Jawa punya penalaran untuk memberi nama anaknya. Interaksi hari dengan weton atau kalender Jawa. Semisal, anak kelahiran rabu kliwon, diberi nama diri atau nama panggilan “rawon”. Bahkan zaman jaya-jayanya paham nasakom, ada anak bernama Palupi Arita. Maksud orangtuanya, untuk mengimbangi nama beken trah “Pancasilawati” atau silsilah nazab “Pancasilaputeri”.

Bukan karena faktor tidak tahu, cuma tahunya ada nama belakang yang keren, gaya, berklas padahal nama marga. Saking luwesnya nama Jawa, bisa menunjukkan golongan darah, jenis beras yang disantap sampai ukuran lingkar kepala. Tak lupa yang fanatik saja dengan nama sesuai kaidah aksara Jawa. Berakhiran huruf hidup dan mati jika dipangku.

Simbol penjiwaan kepolitikan anak bangsa pribumi nusantara, bisa mengalahkan atribut aliran kepercayaan budaya berkebangsaan. Peradaban selaku generasi pemilik masa depan dengan jaminan menjadi anggota partai politik “abang-abang bendera Londo”.

Makanya, ada pihak yang bisa aman nyaman berdampingan dengan covid-19 asli Wuhan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar