logis-politis generasi
palupi arita
Masyarakat suku bangsa Jawa punya penalaran untuk memberi nama anaknya. Interaksi
hari dengan weton atau kalender Jawa. Semisal, anak kelahiran rabu kliwon,
diberi nama diri atau nama panggilan “rawon”. Bahkan zaman jaya-jayanya paham
nasakom, ada anak bernama Palupi Arita. Maksud orangtuanya, untuk mengimbangi
nama beken trah “Pancasilawati” atau silsilah nazab “Pancasilaputeri”.
Bukan karena faktor tidak tahu, cuma tahunya ada nama belakang yang keren,
gaya, berklas padahal nama marga. Saking luwesnya nama Jawa, bisa menunjukkan
golongan darah, jenis beras yang disantap sampai ukuran lingkar kepala. Tak lupa
yang fanatik saja dengan nama sesuai kaidah aksara Jawa. Berakhiran huruf hidup
dan mati jika dipangku.
Simbol penjiwaan kepolitikan anak bangsa pribumi nusantara, bisa
mengalahkan atribut aliran kepercayaan budaya berkebangsaan. Peradaban selaku
generasi pemilik masa depan dengan jaminan menjadi anggota partai politik “abang-abang
bendera Londo”.
Makanya, ada pihak yang bisa aman nyaman berdampingan dengan covid-19 asli
Wuhan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar