Halaman

Rabu, 10 Juni 2020

anak baru gaul politik


anak baru gaul politik

Sejarah lawak nusantara apakah identik dengan dunia. Atau punya riwayat yang menjadi rujukan bangsa lain. Tumbuh kembang sesuai adat atau memang bagian nyata dari kehidupan setiap status sosial.

Langsung masuk ke pewayangan, khususnya wayang kulit. Adegan goro-goro yang muncul di tengah malam, menjadi favorit. Pandai-pandainya ki dalang (ngudal piwulang) teruji di adegan ini. Sarat misi kondisional bermasyarakat. Pakem bahasa dalang, bebas sesuai batas kilas balik, cerminan.

Substansi, materi berbangsa dan bernegara yang serba saling. Dibeberkan dengan bahasa guyon parikeno. Tidak asal hujat, jilat atau umbar kata makian, olok-olok. Bisa dan biasanya menampilkan punakawan yang pelucu, pengocok perut. Menjadi hiburan utama penonton.

Pemirsa mudah terbahak karena sudah punya info, persepsi, apriori tentang aneka kasus teranyarkan. Layak disajikan sebagai banyolan, ketimbang Indonesia lawak klub liwat media massa TV. Akhirnya, banyolan politik mendominasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bahasa tubuh sampai bahasa tutur menjadi andalan pelaku banyolan politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar