tragedi agresi covid-19, pendekatan
medis vs kompensasi politik
Energi politik yang berlaku sesuai
hukum rimba belantara nusantara. Tidak bisa direkayasa bahkan diintimidasi agar
multiguna, multimanfaat. Tidak bisa digandakan untuk menjalankan misi
pembenturan. Tak bisa mirip tangan dalang wayang kulit.
Tidak bisa dimanipulasi agar bisa
kendali jarak jauh. Energi politik sangat dinamis, luwes, lentur dan mengikuti sentimen
pasar global. Artinya, nasib bentuk energi tergantung tangan dingin serta butuh
ilmu. Mengingat karakter tradisi bahwa energi politik nusantara tak bisa
dimodernisir.
Jika diilmiahkan untuk mendapatkan
formula ajaib yang serba multi tersebut di atas. Malah akan sampai jati diri. Tidak
netral memang, tergantung berada di tangan dingin atau model tangan gatal.
Namun, berdasarkan fakta sejarah
yang mana energi politik mampu menjadi kuasa politik. Menentukan nasib bangsa
negara dalam sistem paket lima tahunan. Kesimpulan awal dan awam, politik tahu
uang. Politik bukan sekedar butuh
pengkorbanan, tapi butuh pihak yang sigap loyalitas dikorbankan.
Di satu sisi, politik butuh uang
(dikenal sebutan biaya politik, ongkos jual beli suara, tarif ganda, jasa pengamanan
sekaligus perpanjangan kursi) sekaligus bak mesin cetak uang (tak perlu main
cuwil uang negara).
Mazhab pelampau batas, penyalah guna
wewenang atas nama konstitusi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar