memanipulasi sejarah
sah-sah saja asal konstitusional
Atas kehendak sejarah global, akhirnya transkripsi alias kopi, reproduksi,
salinan sila-sila Pancasila bisa didapat di museum budaya badan dunia urusan
peradaban yang hilang PBB. Bukan pada kapan kejadian, tempat kejadian, penyebab
kejadian.
Catatan resmi museum tersurat bahwa pada suatu ketika. Terdapat kawanan
yang tidak tahu bahwa mereka tidak tahu. Darah khianat bangsa mengalir sampai
sesuai kutukan keris Mpu Gandring. Sepakat merubah dasar negara agar bangsa dan
negara sejajar dengan negara maju laju tanpa nilai religi.
Orang tak perlu pakai parpol sebagai kendaraan politik. Nusantara di bawah
kendali yang tak tampak. Mereka merasa, tang tak tampak dan tak dapat diraba,
artinya mustahil, omong kosong. Kendati mereka yakin punya otak, karena tak
bisa dilihat maupun diraba, akhirnya yakin atas bisik atau wisik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar