Halaman

Jumat, 26 Juni 2020

persamaan hidup hak bermasyarakat, barangsiapa



persamaan hidup hak bermasyarakat, barangsiapa

Tak salah jika pihak pemerhati, pengamat – lepas dari pasal selidik, sidik cari bukti awal  – kian disimak  untuk mendapatkan jaringan, jejaring pembentuk persatuan, kesatuan. Kesibukan masyarakat di kantor lurah / balai desa. Transaksi kebutuhan dapur di pasar tradisional. Sadar sehat atau jaga raga tetap bugar dengan pembuktian kunjungan ke puskesmas.

Pengguna jalan pun bisa menunjukkan status sosial. Lebih daripada itu, menghadapi tekanan yang sama akan ber-reaksi menunjukkan komposisi asupan isi perut. Kaya serat dan gizi, butuh waktu cerna membuat yang punya weteng pakai dalil alon-alon waton klakon. Tak perlu boros klakson.

Lain pengetahuan pergizian, menu cepat saji membuat penikmat cepat berpikir pendek. Praktis dan tak mau sibuk. Entah apa namanya, ada asupan gampang diproses sebagai sumber energi positif. Daya ledak tak mau kalah butuh penyaluran. Bukti ringan, jika tidak diproses jiwa batin, mulut bebas berujar.

Jam kerja masyarakat. di lingkungan tempat tinggal, petugas kebersihan tahu diri dengan harta buangan di bak sampah. Ibu-ibu rumah tangga dengan usaha keluarga, industri rumah tangga bangun di sepertiga malam. Jual menu sarapan khas rakyat.  Dimakan di tempat atau dibungkus.

Lapangan kerja yang disiapkan pemerintah, antara lain opang, ojol, bajaj kini punya jalur sendiri. Demikian salah satu judul berita di Republika, Jumat, 26 Juni 2020. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar