Halaman

Senin, 08 Juni 2020

tragedi syahwat politik lokal nusantara


tragedi syahwat politik lokal nusantara

Agar lebih fokus, transparan memang amannya judul menguak sisi bidang lain daripada pilkada serentak 2020. Penyidik, penyelidik maunya dikupas dari berbagai aspek moralitas bangsa. Agar terlihat mana yang kanan dan mana yang kiri. Lebih asyik lagi, tetapi memang begitulah fakta lapangan.

Ajang tarung bebas antara elite lokal, dinasti politik lokal, penguasa dan pengusaha lokal melawan aksi intervensi, intimidasi, agresi regional maupun apalagi nasional. Pesolek birahi sudah tebar tabar pesona. Aroma irama biaya politik sudah terukur peruntukkannya. Pakai asas hitung mundur. Pihak mana saja yang bisa dielus-elus dengan halus atau sebaliknya.

Bilamana perlu bisa dilakukan kontrak kerja sama atas dasar mufakat untuk tidak mufakat. Daerah basah tentu menjadi incaran semua pihak berkepentingan dengan pilpres 2024. Peta politik bisa mendadak berubah warna dan kecerahan, walau masih ada agresi covid-19.

Persyaratan putra-putri asli daerah, tak berlaku. Rekam jejak selaku anggota apalagi kader partai menjadi pemanis doang. Desentralisasi dan otonomi di daerah, menjadi penentu kelancaran. ASN maupun alat negara, walau skala daerah, tetap dipercaya kadar dan tarif netralitas. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar