Halaman

Jumat, 12 Juni 2020

sigap tata nusantara teranyarkan


sigap tata nusantara teranyarkan

Bagi penghuni kawasan perumahan versi KPR-BTN, akhirnya mau tak mau ramah banjir. Lokasi yang merupakan alih fungsi sawah. Sesuai lagu air mengalir ke dataran rendah. Irigasi alami terputus secara teknis. Salah satu dampak jika sifat air dimanipulasi demi pembangunan manusia. Karena merasa teman atau kawasan perumahan lain juga bernasib sama. Malah menjadi hiburan lokal tanpa aktor.

Terlebih jika saat perendaman masih betah, ada bantuan sembako dari pihak kelurahan. Rukun warga kian rukun jaga lingkungan. Bersih lingkungan menjadi komoditas sosial tanpa kenal asal-usul.

Pada skala lebih luas, besar dan heterogen. Masyarakat bangsa nusantara ramah agresi covid-19. Solidaritas dengan skala global, pandemik. Bedanya, pendekatan ekonomi menjadi skala prioritas. Banyak pihak yang mengklaim rugi Rp dalam sebulan. Betapa rakyat yang berpenghasilan harian cukup puas dengan perolehan.

Tidak semua kabupaten/kota mengalami nasib yang sama. Tapi mau tak mau ikut terdampak. Realisasi tahun anggaran 2020 terkoreksi drastis. Pilkada serentak 2020 mengalami perpanjangan duka dan konflik politik lokal.

Sistem pendidikan nasional mengkuti protokol kesehatan sebagai bukti bangsa cerdas karena taat asas. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar