generasi rebahan penjaga
jarak bangsa
Adalah Tap MPR nomor nomor
I/MPR/2003 menjelaskan frasa “memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa” sebagai salah
satu butir narasi sila ketiga, “ Persatuan Indonesia”.
Cita “persatuan Indonesia”
terkoreksi resmi berkat agresi covid-19. Di bawah kebijakan protokol kesehatan,
efektivitas dirumahkan menjadi stimulus pendiaman diri. Daya kreasi untuk
beradaptasi plus berakselerasi secara bertimbal balik dengan gaya hidup
terkontrol.
Daya gaul anak tunas bangsa
nusantara, didominasi melek TIK (yang sejatinya gagap TIK, gagal TIK). Menjadi
peolok-olok politik lokal, pengganda ujaran nista, penabur dan penebar firnah
dunia, penggembala rangkap jabatan pengadu domba serta ahli ucap, ahli cuap yang
tak ada duanya. Langsung tancap kebut dengan gigi tiga.
Pelaku dengan perilaku agresi
nonverbal, semakin tergembleng, terasah, terstimulus mulus secara menerus akibat
terkondisikan pola serba di rumah. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar