Halaman

Rabu, 03 Juni 2020

judul olah kata tak perlu dijelaskan


judul olah kata tak perlu dijelaskan

Soal merasa, seperti kesimpulan saya atas pengalaman berolah kata. Merasa bahwa judul bisa menjadi faktor penentu ketertarikan calon pemirsa. Agak mendekati. Soalnya, dengan bantuan mesin pencari versi mbah google, orang terakan kalimat kunci. Artinya, judul bisa satu kata hingga dalam bentuk kalimat akademis.

Asumsi bahwa calon pemirsa di blogger selama 24 jam dari negara yang ada di dunia. Minat saja atau ingin tahu sekali keadaan di nusantara. Penayangan menurut negara per minggu, per bulan, 3 besar termasuk Indonesia. Bahkan per tahun.

Dibalik, pakai judul yang sering diincar, bukan jaminan langsung ada yang berminat. Itulah misteri yang menjadi dorongan moral. Perlu doa mohon kepada-Nya dibukakan hati, mampu membuat tulisan yang bermanfaat. Syarat ideal jika per jam ada satu pemirsa.

Narasi, uraian, penjabaran judul menampilkan fakta berkenaan dengan judul. Sebab akibat atau dari aspek lain, sisi berseberangan. Membuka wawasan diri sendiri, melihat satu kasus dengan atau dari kasus yang lain. Secara bahasa hukum, mau bilang sesuatu secara tidak langsung. Jelajah dunia dengan aneka pola kalimat yang ujung-ujungnya mengarah.

Beban moral lainnya, semenjak awal alinea tersurat cikal bakal judul untuk waktu berikut. Judul bisa sebagai kesimpulan rangkaia alinea yang tak harus sambung-menyambung. Tiap alinea punya otoritas sampaikan argumen mendukung judul atau sebaliknya menjadi saksi memberatkan.

Tak salah jika agar atraktif, penuh pesona pakai istilah disiplin ilmu tertentu. Mengoplos adagium, membolak-balikkan fakta dalam peribahasa. Olah kata berseni, memakai kalimat populer dalam seni suara, lagu klasik maupun pop.

Pasca pemersa bergelut menyimak uber fakta terkait judul langsung. Pencerahan didapat dan dibawa pulang. Melihat sesuatu termasuk melihat yang tak terlihatnya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar