Halaman

Kamis, 04 Juni 2020

asupan gizi politik melebihi potensi anak bangsa pribumi nusantara


asupan gizi politik melebihi potensi anak bangsa pribumi nusantara

Nabi Isa AS mengatakan, “Aku berdaya untuk menghidupkan orang mati. Tetapi aku tidak berdaya memperbaiki orang bebal.”

Di laman yang lain, bagaimana ajaran nabi Isa AS tentang manusia  dan atau orang bebal. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: “Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.” Bahkan, peribahasa di atas juga tercatat di Amsal 26:11 (TB) Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.

Akumulasi menguasai nusantara dari pinggiran alias mulai dari daerah tertinggal, terdepan, terluar (perbatasan) secara politik desentralisasi, otonomi daerah. Berseimbangan dengan politik reklamasi pantai. Sinergi politik anggaran dan program/kegiatan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil pada tingkat nasional secara terpadu dan berkelanjutan. 

Jangan diharapkan akan muncul wajah baru yang bebas bebal. Bangkitnya semangat rakyat sebagai pemilik modal sila persatuan dan kesatuan tanah-air. Sama artinya laron di musim hujan mendatangai bara api yang dikira fatamorgana ‘sang juru penerang’. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar