asupan gizi politik
melebihi potensi anak bangsa pribumi nusantara
Nabi Isa AS mengatakan, “Aku berdaya untuk
menghidupkan orang mati. Tetapi aku tidak berdaya memperbaiki orang bebal.”
Di laman yang lain, bagaimana
ajaran nabi Isa AS tentang manusia dan
atau orang bebal. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar
ini: “Anjing
kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.” Bahkan, peribahasa di atas juga tercatat di
Amsal 26:11 (TB) Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal
yang mengulangi kebodohannya.
Akumulasi menguasai nusantara
dari pinggiran alias mulai dari daerah tertinggal, terdepan, terluar
(perbatasan) secara politik desentralisasi, otonomi daerah. Berseimbangan dengan
politik reklamasi pantai. Sinergi politik anggaran dan program/kegiatan
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil pada tingkat nasional secara terpadu
dan berkelanjutan.
Jangan diharapkan akan muncul wajah baru yang
bebas bebal. Bangkitnya semangat rakyat sebagai pemilik modal sila persatuan
dan kesatuan tanah-air. Sama artinya laron di musim hujan mendatangai bara api
yang dikira fatamorgana ‘sang juru penerang’. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar