Halaman

Selasa, 30 Juni 2020

olah kata tak seindah fakta di depan mata


olah kata tak seindah fakta di depan mata

Aktivitas diri berolah kata memakai jasa laptop, perlu dukungan eksternal. Mengandalkan perenungan atau mencari ilham, butuh waktu dan boros pemikiran. Beda nyata saat menulis formal order dari kantor. Subtansi sudah jelas walau ada dimana-mana. Jam terbang saja kurang cukup. Bidang garap mulai produk hukum sampai laporan fisik dan keuangan sangat dinamis, fluktuatif.

Terkadang radar hati menangkap sinyal ada fakta bertebaran. Beruntung kalau fakta utuh. Namanya pengolah kata, masukan secuwil fakta bisa jadi bahan baku. Yakin, jika sudah mulai buka laptop, fakta lain terkuak. Pengalaman olah kata plus tata kalimat, sampai mewujudkan alinea tak sia-sia bin mubazir.

Begitu judul definitive diketik, langsung terbayang pasal lain. Kian menata kalimat hafalan atau simak cepat karya tulis pihak lain, menstimulus otak akal sehat untuk ajukan ihwal terpendam. Biasa menulis bukan jaminan mutu lancar berbahasa. Tetap buka kamus bahasa plus.

Saat menulis berbasis pengalaman pribadi bertajuk “kaos oblong lawas promo menjadi”. Kian mengkerucut karena didukung fakta serupa tapi tak sewajah. Perjuangan cukup bikin tensi saling adu nyali. Seolah, fakta diri bisa berolah kata ditantang terang-terangan. Antara gaya bahasa tanpa gaya vs gaya-gayaan agar tampak punya gaya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar