olah kata tak seindah
fakta di depan mata
Aktivitas diri berolah kata memakai jasa laptop, perlu dukungan eksternal. Mengandalkan
perenungan atau mencari ilham, butuh waktu dan boros pemikiran. Beda nyata saat
menulis formal order dari kantor. Subtansi sudah jelas walau ada dimana-mana. Jam
terbang saja kurang cukup. Bidang garap mulai produk hukum sampai laporan fisik
dan keuangan sangat dinamis, fluktuatif.
Terkadang radar hati menangkap sinyal ada fakta bertebaran. Beruntung kalau
fakta utuh. Namanya pengolah kata, masukan secuwil fakta bisa jadi bahan baku. Yakin,
jika sudah mulai buka laptop, fakta lain terkuak. Pengalaman olah kata plus
tata kalimat, sampai mewujudkan alinea tak sia-sia bin mubazir.
Begitu judul definitive diketik, langsung terbayang pasal lain. Kian menata
kalimat hafalan atau simak cepat karya tulis pihak lain, menstimulus otak akal
sehat untuk ajukan ihwal terpendam. Biasa menulis bukan jaminan mutu lancar
berbahasa. Tetap buka kamus bahasa plus.
Saat menulis berbasis pengalaman pribadi bertajuk “kaos oblong lawas promo
menjadi”. Kian mengkerucut karena didukung fakta serupa tapi tak sewajah. Perjuangan
cukup bikin tensi saling adu nyali. Seolah, fakta diri bisa berolah kata
ditantang terang-terangan. Antara gaya bahasa tanpa gaya vs gaya-gayaan agar
tampak punya gaya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar