Halaman

Selasa, 23 Juni 2020

pakai akal sehatnya manusia merasa mampu mengungguli jiwa sehatnya


pakai akal sehatnya manusia merasa mampu mengungguli jiwa sehatnya

Fluktuasi martabat kemanusiaan manusia nusantara tergantung adat komposisi asupan gizi politik lokal. Kebanyakan dibiarkan bebas tanpa tuntutan, tekanan maupun teori keakalan. Ujaran ajar terlarang dipahami sebagai simbol bahasa daerah. Maksudnya, paling larang, paling awis.

Pemahaman atas rambu-rambu kehidupan bernegara, sesuai kesepakatan harian. Operasi senja untuk memanipulasi malam menjadi transaksi politik apkiran atau kapiran.

Takhayul yang diyakini siang-malam oleh manusia politik nusantara berupa kepercayaan terhadap tuah politik. Kursi konstitusi menjadi suatu benda “bernyawa” yang dianggap keramat dan nguwalati. Tak heran, tradisi politik berkelanjutan membuahkan aneka ragam legenda, ritual, ruwat, mitos, nujum maupun wangsit tiban.  

Takhayul memang saudara dekat daya khayal alias teori tanpa tepi. Tidak bersumber pada fakta empiris. Makanya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar