suplemen politik
mengantisipasi aksi penyalahkeadaan
Belum masuk kesimpulan akhir maupun
indikasi awal resmi apalagi diwartakan, diberitakan dirilis oleh pemerintah. Bahwasanya
pengguna hak politik yang mencoblos partai politik peserta pesta demokrasi,
identik dengan pengkhianat bangsa. Terlebih jika parpol pilihan mendapat kursi.
Kalau yang dicoblos gambar orang. Lagi-lagi belum ada evaluasi mendalam.
Semakin banyak parpol berarti
meminimalisasi kriteria utama, tolok ukur pilihan. Kategori parpol harus resmi
dijabarkan oleh pelaksana pemilu. Harus ada langkah awal untuk membawa peta
nominasi berdasarkan kategori parpol.
Pengalaman sebagai negara
multipartai makin membuat penguasa waspada masa depan. Asas di atas kursi masih
ada kursi, menentukan angka keamanaan politik. Daya tahan dan nilai keamanan
kuasa politik jangan langsung drop usai kontrak politik berakhir tepat waktu. Malah
jangan sampai turun di tengah jalan. Atau menambah kekuatan dari pihak luar
yang tidak secara alami nusantara.
Artinya, kriteria pilih orang dan
atau pilih parpol, ibarat menebak mana paket pahala dan mana paket dosa. Karena
yang memilih pemimpin juga akan dimintai pertanggungjawaban atas pilihannya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar