Halaman

Minggu, 21 Juni 2020

dilema generasi mbesuk-mbesuk, modal sosial vs tumbal politik


dilema generasi mbesuk-mbesuk, modal sosial vs tumbal politik

Wajar, sejauh ini karena ada daya dan  gaya self-destructive yang seolah hak milik generasi gojag-gajeg. Ramuan politik versi presiden ketujuh RI, menjadikan otak politik anak bangsa terkikis sebelum waktunya. Méntalitas masif: Kerugian Negara vs Degradasi Generasi vs Keuntungan Partai.

Jadilah, generasi yang terdegenerasi sesuai skenario global, konspirasi dunia liwat tangan-tangan tergadaikan. Indonesia darurat generasi over energi padahal tipe tulang lunak, gemulai.

Sejak kecil cikal bakal generasi terkena banyak larangan atau bahkan dibiarkan bebas tanpa batas. Pola ajar, panutan dalam keluarga, rumah tangga menjadi dogmatis. Tradisi militeristik, ikut garis nasib ayahnya. Sulit untuk main sistem- keluarga. Pendidikan militer tak kenal nama baik. Kuat fisik menjadi syarat dasar.

Tradisi keilmuan karena kebulatan pembawa sifat yang terjaga dari asupan jelas yang tak jelas.  Memadukan akal dengan rasa keimanan. Otak mentok, tak langsung pakai daya takhayul, mistis, mitos atau sesuai wangsit. Masuk ranah politik memberi kesan politik nusantara tak mau kenal. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar