dilema generasi
mbesuk-mbesuk, modal sosial vs tumbal politik
Wajar, sejauh ini karena ada daya dan
gaya self-destructive yang seolah hak milik generasi gojag-gajeg.
Ramuan politik versi presiden ketujuh RI, menjadikan otak politik anak bangsa
terkikis sebelum waktunya. Méntalitas masif: Kerugian Negara vs Degradasi
Generasi vs Keuntungan Partai.
Jadilah, generasi yang terdegenerasi sesuai skenario global, konspirasi
dunia liwat tangan-tangan tergadaikan. Indonesia darurat generasi over energi padahal
tipe tulang lunak, gemulai.
Sejak kecil cikal bakal generasi terkena banyak larangan atau bahkan
dibiarkan bebas tanpa batas. Pola ajar, panutan dalam keluarga, rumah tangga
menjadi dogmatis. Tradisi militeristik, ikut garis nasib ayahnya. Sulit untuk
main sistem- keluarga. Pendidikan militer tak kenal nama baik. Kuat fisik
menjadi syarat dasar.
Tradisi keilmuan karena kebulatan pembawa sifat yang terjaga dari asupan
jelas yang tak jelas. Memadukan akal
dengan rasa keimanan. Otak mentok, tak langsung pakai daya takhayul, mistis,
mitos atau sesuai wangsit. Masuk ranah politik memberi kesan politik nusantara
tak mau kenal. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar