Halaman

Jumat, 26 Februari 2021

waspadai keterbalikan fakta diri di cermin

waspadai keterbalikan fakta diri di cermin

 Saat bercermin diri, saat yang paling indah. Apa yang terlihat di cermin, tidak sekedar cerminan diri. Bangun pagi tapi siang, langsung berkaca. Cek status statis usai lelap malam. Perubahan sesuai asa dan harapan. Mimpi saja sulit disiapkan apalagi masuk ingatan. Bunga tidur bagi yang gampang nyenyak plus sukar bangun tepat niat.

 Padahal, tidur malam, sahabat dekat kematian. Pernah-pernahnya BPS merilis berapa jiwa penduduk RI yang meninggal pada saat waktu tidur malam. Bukan berarti akibat tidur malam berakibat kematian. Dibolak-balik, mati akibat tidur malam. Tak salah sangka jika tidur malam termasuk proses ‘mati sementara’. Terbangun saat umat manusia dibangkitkan dari alam kubur.

 Bahasa tubuh cerminan isi hati. Ikut kursus kepribadian, dilatih tata cara jalan dengan sepasang kaki mandiri plus aturan duduk tegak. Dibahas kupas pakai ilmu jiwa dan ngelmu batin, banyak kata ahlinya. Disimak secara religi, memang demikianlah adanya. Akankah tubuh gemulai tulng lunak kaum adam menandakan rasa cinta diri. Belum ada pihak yang membuktikan. Pemilik DNA yang demikian, bukannya tak layak ikut program bina rangka. 

Bijak menganalisis wajah diri di cermin. Menatap raut wajah, roman muka diri di cermin, serba keterbalikan kanan dan kiri. Beda dengan menyimak foto diri yang penuh gaya atraktif. Hasil swafoto untuk promosi diri. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar