Halaman

Selasa, 09 Februari 2021

pilpres 2024 di pelupuk mata, agresi pandemi covid-19 di seberang lautan

pilpres 2024 di pelupuk mata, agresi pandemi covid-19 di seberang lautan

Titik tengah, titik temu, median front, skala moderat adalah pindahan ibu kota negara dari Jakarta. Banyak pihak terjangkit plus berjingkat-jingkat tanpa malu sigap diri, pasang badan, siap sedia tanpa tawar menggantikan petugas partai yang masih aktif.

 Beban ganda yang menghimpit praktik demokrasi multipartai, oknum presiden ketujuh RI tidak serta merta lepas jabatan. Faktor pertimbangan martabat pasca purna cukup menghantui. Makanya pakai jurus setan belang. Merasa pihak yang selama ini dirangkul jangan sampai ucul, dielus-elus mulus, diopeni pakai kursi, belum tentu. Ini politik Bung!

 Lebih daripada itu, utang kontrak politik bisa dibawa-bawa sampai tujuh turunan. Kendati negara “tergadaikan” demi stabilitas kursi, bukan jaminan aman secara internal. Tagihan harian antri. Bayangan sendiri ikut protes. Ybs mengalami aberasi alias mutasi diri akibat kerusakan struktur kromoson ideologi.

 Prakiraan cuaca politik nusantra, banyak anak manusia berlaku kurang genap, agak ganjil. Segala ukuran kebijakan politik periode kedua, tidak sirna begitu saja dengan pembaruan pimpinan nasional. Ganti pimpinan, penyakit politik tetap berlanjut. Aktor lama tetap eksis berkat balik nama, tarik berkas.

 Terlebih era reformasi sudah melampaui batas ideal umur teknis. Begitu reformasi bergulir 21 Mei 1998, langsung kehilangan roh, jiwa, semangat keindonesiaan. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar