Halaman

Kamis, 25 Februari 2021

ingin tahu saja vs mau tahu sekali

 ingin tahu saja vs mau tahu sekali

  Kadar moralitas suku bangsa Samin tentang manusia seutuhnya, manusia unggul.  Diungkapkan secara sederhana filosofis logis, yaitu:  wong sing diarani apik kuwi yen antara rembug karo lakune podho”. Beda lokasi, beda tata manusia berakibat pada semua aspek kemanusiaan. Bangsa nusantara sepakat bermanusia tanpa ada lingkaran setan, mata rantai efek lema, kata ‘tahu’.

 Maksud judul jika tidak ada sebutan semaksud. Manusia nusantara dengan kadar serba-tahu menjadi sadar diri selaku wong yang mampu ngewongkan diri. Bukan pakai terapkan predikat penjajah atas bangsa sendiri karena merasa terpilih liwat daripada pesta demokrasi.

 Rasanya diksi ‘tahu’ menghasilkan kalimat sekaligus mewakili jeroan manusia nusantara. Serap ilmu pengetahuan sampai hingga bisa ber-tahu secara alami, ilmiah, ilahiah. Formalitas meraih gelar akademis ilmu formal, menjadikan hidup bak pakai kacamata kuda. Bukan jalan lurus ke depan di jalan lurus.

 Swakontradiksi (ungkapan yang berlawanan maknanya dari kata-kata dl ungkapan itu) akibat penguasaan diri atas pengetahuan normatif bersifat hafalan. Diserap mentah-mentah tanpa proses jiwa raga diri. Tindak-tanduk manusia pemakan segala. Saat manusia mampu menghadirkan diri secara utuh, unggul plus nilai kemanusiaan di atas rata. Tanpa dukungan sila pertama, berakhir sia-sia nestapa tanpa babak. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar